Apakah kamu sedang terjun dalam bisnis kuliner, atau mungkin baru memulainya? Jika ya, maka kamu harus melakukan analisis SWOT makanan terlebih dahulu di awal sebelum menjalankan ide bisnis.
Tahukah kamu apakah itu SWOT? SWOT sendiri merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman). Analisis SWOT biasa dilakukan di awal perjalanan bisnis. Analisis ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan usaha, mulai dari kebutuhan sederhana seperti mengevaluasi internal perusahaan hingga menghitung peluang untuk melakukan ekspansi.
Bukan hanya itu, SWOT juga bermanfaat untuk diterapkan pada bermacam-macam jenis bisnis, mulai dari bisnis retail, bisnis laundry, bisnis barbershop, bisnis salon, dan juga termasuk bisnis kuliner atau makanan. Lantas bagaimana proses analisis SWOT makanan yang baik itu? Artikel kali ini akan memberikan ulasan lengkap mengenai analisis SWOT makanan hingga contoh analisis SWOT untuk usaha makanan berikut ini. Simak, yuk!
Mengenal Analisis SWOT
Analisis SWOT sendiri adalah suatu metode dari hasil pemikiran Albert Humphrey, seorang peneliti dari Stanford Research Institute. Pada era 1960-an, Humphrey melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan yang ada dalam daftar Fortune 500. Hasilnya, Humphrey menemukan bahwa kegagalan rencana usaha ternyata bisa diidentifikasi sebelumnya. Penemuan ini yang hingga sekarang membuat analisis SWOT masih digunakan. Sebab, penggunaan analisis SWOT cukup lengkap, serta dapat mencakup risiko dari sisi eksternal maupun internal.
4 Unsur dalam Analisis SWOT
Dalam memahami analisis SWOT, kamu perlu memahami unsur-unsur yang ada di dalamnya. Berikut adalah 4 unsur analisis SWOT:
Strength (kekuatan)
Unsur pertama dalam analisis SWOT adalah strength. Kekuatan di sini berarti hal-hal yang menjadi keunggulan usaha kamu, bisa berupa sesuatu yang berwujud seperti produk dan bisa juga berupa sesuatu yang abstrak seperti gagasan atau strategi.
Weakness (kelemahan)
Jika strength berarti kelebihan perusahaan, maka weakness adalah kebalikannya. Unsur ini menunjukkan titik kelemahan usaha kamu. Misalnya, keterbatasan dana, bahan baku yang sulit didapat, hingga minimnya ide inovasi produk. Mengetahui poin ini bisa membantu kamu dalam mengantisipasi kelemahan dari bisnis kamu.
Opportunities (kesempatan)
Opportunities berhubungan dengan hal-hal yang bisa mengembangkan usaha. Salah satu contoh sederhananya adalah kamu menemukan cara untuk memperluas distribusi produk dengan mendesain kemasan yang lebih aman.
Threats (ancaman)
Unsur terakhir dalam analisis SWOT adalah threats atau ancaman. Threats berarti segala sesuatu yang mengancam perkembangan usaha kamu. Bisa jadi karena munculnya pesaing baru, risiko keuangan, hingga adanya perubahan undang-undang.
Bagaimana lengkap sekali bukan? Bahkan dari analisis SWOT, kamu bukan hanya memandang dari sisi internal bisnis, namun juga eksternal.
Manfaat Melakukan Analisis SWOT
Setelah memahami 4 unsur dalam analisis SWOT, sekarang kamu harus memahami manfaat dari melakukan analisis SWOT, simak di bawah ini!
- Kamu dapat mengoptimalkan kekuatan perusahaan untuk meraih keuntungan dari kesempatan yang ada.
- SWOT akan membantu kamu mengevaluasi kelemahan dan memikirkan strategi untuk mengatasinya di kemudian hari.
- Analisis SWOT juga bisa digunakan untuk memaksimalkan kekuatan agar dapat menghadapi ancaman yang mungkin terjadi.
- Melihat potensi bisnis di kemudian hari dengan memperhitungkan kesempatan sekaligus ancaman dari eksternal.
- Berguna untuk memaksimalkan kekuatan bisnis kuliner menjadi lebih besar lagi, meminimalkan kelemahan dari bisnis kuliner, mencegah ancaman yang ada dari bisnis kuliner dan memaksimalkan peluang yang datang dari bisnis makanan.
- Berguna untuk memberikan gambaran atau situasi dari bisnis makanan.
- Sebagai strategi penentu masa depan bisnis makanan.
- Sebagai strategi misi dan visi bisnis makanan.
- Sebagai strategi perkembangan usaha dari faktor internal dan faktor eksternal.
- Sebagai penetapan prioritas bisnis makanan.
Contoh Analisis SWOT Makanan: Bisnis Frozen Food
Jika kamu ingin memulai atau sedang menjalankan bisnis frozen food, kamu bisa mencontoh analisis SWOT makanan berikut. Analisis berikut juga bisa kamu sesuaikan dengan bisnis kuliner yang sedang kamu lakoni, ya!
Strength (Kekuatan)
- Makanan bisa tahan lama selama disimpan dengan baik di kulkas.
- Memudahkan konsumen dalam mengolah karena biasanya hanya cukup digoreng.
- Memiliki banyak jenis makanan seperti kentang, nugget, dimsum, cireng, dan masih banyak lagi.
Weakness (Kelemahan)
- Kalau nggak disimpan dengan baik, akan mudah rusak dan tidak tahan lama.
- Pengiriman atau pembelian jarak jauh berpotensi membuat produk menjadi rusak.
Opportunities (Peluang)
- Banyak dicari, terutama oleh konsumen yang tidak bisa masak.
- Pengolahan yang praktis membuat konsumen yang menghemat waktu menjadi terbantu
Threat (Ancaman)
- Kini banyak kompetitor yang juga menawarkan berbagai macam frozen food.
- Banyak makanan tiruan dengan kualitas di bawahnya mematok harga lebih murah
Nah, itulah definisi, unsur, manfaat, serta contoh dari analisis SWOT makanan. Penerapanan analisis SWOT makanan bisa kamu jalankan pada bisnis kuliner. Bahkan langkah ini dinilai sebagai langkah awal yang tidak boleh ditinggalkan oleh para pelaku bisnis. Mengapa? Tentunya dengan melakukan analisis SWOT makanan, kamu bisa lebih mawas diri dalam menjalankan bisnis serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh perusahaan.
Bagaimana tertarik menyusunnya? Mulai dari awal dan perbanyak informasi untuk menyusun analisis SWOT makanan dengan baik, ya!